
TIM KKN UNDIP DESA CAWAS BANTU CEGAH STUNTING MELALUI PEMBUATAN DAIFUKU MOCHI.
Klaten (27/7). Stunting merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang yang ditandai dengan tinggi badan berada di bawah standar anak usia sebayanya. Berdasarkan informasi yang didapatkan dari lapangan, angka stunting di Desa Cawas masih terbilang cukup tinggi meskipun sudah banyak program pencegahan stunting yang sudah dijalankan. Program terkait stunting yang sudah dilaksanakan di Desa Cawas rata-rata memiliki sasaran ibu hamil dan orang tua yang memiliki balita. Akan tetapi belum ada program pencegahan stunting yang ditargetkan khusus ke remaja putri.
Berdasarkan kondisi tersebut, mahasiswa TIM II KKN Universitas Diponegoro 2023/2024 berupaya membantu permasalahan tersebut melalui program kerja “Inovasi Olahan Japanese Fusion Food ‘Mochi Daifuku’ Sebagai Camilan Sehat Pencegahan Dini Stunting di Desa Cawas” yang ditujukan kepada karang taruna terkhusus remaja putri. Program kerja ini dilaksanakan dengan melakukan penyuluhan upaya kesehatan remaja guna membentuk pribadi dewasa yang sehat cerdas berkualitas dan produktif, penerapan strategi kreatif dalam melakukan kampanye sosial mengenai peningkatan kesadaran gizi seimbang, penyuluhan pemenuhan makanan bergizi berdasarkan “Isi Piringku” Kemenkes, penyuluhan pengolahan bahan pangan berprotein hewani, edukasi manajemen keuangan untuk pengadaan bahan makanan bergizi seimbang, edukasi kewirausahaan makanan sehat dengan menggunakan “business model canvas”, dan pelatihan membuat daifuku mochi sebagai camilan khas Jepang untuk mencegah stunting.

Untuk mendukung keberlangsungan program tersebut, mahasiswa Tim II KKN Universitas Diponegoro 2023/2024 (27/7) mengundang anggota remaja putri dari karang taruna di Desa Cawas. Antusiasme dari remaja putri dapat dilihat dari sesi pelatihan pembuatan cemilan daifuku mochi yang cukup interaktif. Terdapat remaja putri yang mengajukan diri untuk praktik langsung dalam pembuatan daifuku mochi. Selain itu, banyak remaja putri yang aktif melontarkan pertanyaan mengenai stunting di sepanjang sesi. Diharapkan melalui kegiatan ini, remaja putri dapat meningkatkan kesadaran dalam mencegah stunting melalui pola konsumsi makanan yang sehat.